- Pixelnya udah gede, udah 12 MP.
- Zoomnya udah 5x (jarang-jarang ada camdig yang smp 5x dengan harga di bawah 2 jt)
- Harganya masih di bawah 2 juta.
- Katanya udah bisa High-Definition Video (tapi gak kupikir deh, gak bakal dipakai juga).
Pada bagian power on/off, ada knop switch. Ini yang pertama menarik hati. Aku pribadi kurang suka dengan power on/off yang berbentuk tombol, karena kalo gak sensitif kudu tekan berkali-kali baru nyala. Nah, kalo switch seperti ini, sekali gerak langsung on!
Ada tombol merah di gambar atas, yang disebelah kanan switch zoom, itu adalah tombol untuk setting otomatis kamera. Jadi kalo gak mau ribet atur-atur ISO, diafragma, dsb, maka tinggal pencet tombol ini aja.
Lalu, dari sisi beratnya, dibandingkan CANON IXUS 120is yang berbahan logam, LUMIX ini lebih ringan karena memang bahannya plastik. Memang lebih riskan untuk tergores, tapi plusnya, nenteng camdig ini juga gak berat-berat amat, dan kalo dipakai moto gak bikin pegel pergelangan tangan.
Dari sisi menu, untuk operasi standard, udah cukup mudah dipahami kok. Cuma pas mulai pakai record videonya, harus lebih teliti cari tombol operasinya. Sayang buku manualnya hanya memuat informasi dasar yang seperti semua orang sudah tau. Aku mesti cari tau sendiri istilah-istilah yang dipakai di fotografi (yang juga ada setting semi manualnya di camdig ini) seperti ISO, diafragma, shutter delay, dsb. Sebagian udah ada di sini. Sebagian lagi mudah-mudahan akan jadi bagian 3 tulisan ini. Terakhir yang penting adalah MACROnya. Ada 2, cing! Nampaknya itu digital zoom, dan optical zoom. (Untuk yang ini aku masih menerka-nerka, karena manualnya gak terlalu tuntas kasih penjelasan). Ini hasil foto macroku.
Segitu dulu deh tentang foto digital, kalo mo tanya-tanya silakan :P Selamat pilih-pilih camdig!
No comments:
Post a Comment