19.9.10

Pilih-pilih Kamera Digital (#1)

Eh, apa hubungannya kamera digital dengan craft? Oh, dekat sekali hubungannya, sodara-sodara. Pertama, gimana mo majang hasil craft-mu kalo gak dipoto? Kecuali kalo hasil kerajinanmu cuma buat konsumsi keluarga, teman-teman dan tetangga. Tapi kalo narsismu gede, kan kudu dipoto buat di upload di fesbuk, di blog, dan situs tetangga-tetangganya.

Kedua, yang hubungannya dengan blog craft, menulis blog tanpa ada gambar juga seperti masakan Padang kurang bumbu (???). Ada yang bilang 1 gambar = 1000 kata. Tapi gambar yang bagaimana dulu? Untuk dapat hasil foto yang bagus, kata orang pintar, harus pake kamera yang bagus juga. Nah, ini pengalamanku pilih-pilih digital camera (eh, tips di Internet yang aku baca sebelumnya ternyata baru separuh dari yang mesti kamu tau untuk dapat camdig impian hehehe..)

1. Browsing di internet, apa sih sebenarnya yang menentukan sebuah kamera digital itu bagus. Ternyata, ini yang perlu diliat:
  • Optical Zoom. Yang Digital Zoom gak usah diperhatikan, karena itu adalah pembesaran gambar dengan algoritma digital, bukan zoom lensa beneran, dan seringkali hasilnya gak bagus. Sedangkan Optical Zoom adalah pembesaran gambar dari lensa, jadi pasti lebih mantaps! Catatan: Optical Zoom kamera digital saku (pocket camera) dasarnya gak sebagus kamera SLR (kamera yang setting lensa, diafragma, ISO, dan sodara-sodara lainnya dilakukan manual). Pada pocket camera, hampir semua setting udah otomatis sama kameranya, tapi kita bisa kok cari yang kamera yang punya setting semi manual.
  • Image Stabilizer. Itu kamera punya gak, kalo nggak, hasil foto kita mudah kabur pas gerak dikit aja, bisa ill-feel deh. O iya, image stabilizer juga ada 2, optical dan digital. Udah bisa ketebak kalo yang optical lebih bagus daripada yang digital. Optical Stabilizer menyeimbangkan lensa untuk mendapatkan gambar yang ajeg. Bayangkan aja seperti bandul jam yang bisa gerak kiri-kanan, nah seperti itu juga lensa di dalam kamera yang punya optical stabilizer ^_^ Sedangkan yang digital stabilizer menyeimbangkan gambar dengan mengadaptasi pixel terdekat dari gambar yang kabur, jadi seolah-olah gambarnya tajam (tapi tetap aja hasilnya kabur hehehe...)
  • Shutter Delay. Ini maksudnya seberapa lama tombol foto kita tekan sampai kamera beneran moto. Katanya si yang cepat shutter delay-nya yang bagus. Tau gak kenapa? Ya kan pegal juga udah mencet lama-lama, hasilnya gak keluar-keluar. Yang lebih parah lagi yang dipoto, udah senyum pamer gigi lamaaa.. baru dapat gambarnya.
  • Macro. Nah, ini sebenarnya yang paling kucari no.2 setelah optical zoom. Bisa macro gak? Maksudnya, ni kamera bisa gak ambil gambar yang fokus di satu titik, dan bikin blur (kabur) di latar belakangnya. Gambar-gambar macro tu menurutku lebih dramatis dan mata kita seperti dibimbing untuk ngeliat gambar yang difokuskan.
Ini maksudnya MACRO. Keliatan kan perbedaan ketajaman gambarnya.

  • Dah, segitu aja dulu.. Kebanyakan yang diliat ntar malah pusing.
2. Udah tau apa yang perlu dilihat, sekarang liat budget. Dimana-mana juga yang makin bagus, harganya makin mahal. Nah, yang rada ribet tu gimana nyesuaikan yang kita mau dengan budget kita. Biar gampang, gini deh pertimbangannya:
  • Ni foto buat apa keperluannya? Kalo buat cuma buat narsis di fesbuk, mending yang model pocket camera. Lagian wajah kita juga gak berubah walaupun kameranya bagus, tetap gitu-gitu aja kan? Hehehe.. (Sorry, becanda loh!) Tapi kalo kamu mo bikin job jadi fotografer wedding, ato kerjaanmu fotografer, baru deh cari yang rada serius (baca: SLR)
  • Perlu gak sih fitur-fitur sejibun yang ada di kamera yang mahal. Aku kemaren browsing kamera Canon. Canon IXUS 120is udah ada HDVideonya, dan Canon IXUS 200 layar preview fotonya udah touchscreen. Nah, tergiur kan? Tapi sekali lagi, perlu gak sih semua fitur-fitur itu? Karena imbasnya di harga, bo! Dan sayang juga beli yang lengkap segala macam ada, tapi ujung-ujungnya cuma tombol jepret aja yang dipake :D
  • Pilih kamera SLR ato pocket? Sekali lagi sesuai kebutuhan. Aku sendiri pilih yang pocket karena aku perlu potret sana-sini, dan gak mau ribet nenteng-nenteng kamera yang segede gajah sana-sini.
  • Jadi kesimpulannya, semua balik lagi ke keperluanmu beli kamera. Okeh?
3. Trus kalo bisa, pegang dulu sebelum beli. Na loh, kenapa gitu? Karena ya itu juga yang bisa buat kamu tau kamu sreg gak. Aku sendiri udah browsing banyak situs di Internet, review udah hapal di dalam kepala (bukan luar kepala loh ya!), tapi ternyata itu baru separo jalan. Pas ke toko kamera dan benar-benar pegang kameranya baru deh hatiku mantap trus langsung bilang, ini yang kumau (tapi gak keras-keraslah bilangnya, ntar yang jaga toko bingung).

OK, demikian Bapak/Ibu, dan sodara-sodara,walaupun separo tipsnya gak logis, tapi manjur untuk menemukan kamera digital impian.

To be continued ya. (Silakan ambil teh, kopi dan snack dan lain sebagainya..)

1 comment:

Anonymous said...

An intriguing discussion is definitely worth comment.
I believe that you ought to publish more about this issue, it may not be a
taboo matter but generally people don't discuss such topics. To the next! Many thanks!!

my blog child care Fullerton

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails